Thursday, October 27, 2011

Panasnya Kupang = MEMBARA (sadis amat)

Gilaaa..... Pagi ini aku terbangun tepat pukul 5 dan yang pertama kali terpikirkan adalah "terlambat ke tempat kerja = terlambat apel pagi = dapat muka cuka dari pimpinan !" Kayaknya sedikit alay dan lebay ya? Kok bisa gila? Pokonya tetap gila saja lah, h0hoho.

Tanpa menghiraukan tuk sekedar melihat jam di HP, aku langsung melompat dari tempat tidur dan berlari menuju tempat handuk tersimpan. Kebetulan didekatnya terdapat jam dinding. Secara refleks mataku tertuju pada jam tersebut, dan yang terjadi selanjutnya, "marahhhhh!" Kenapa? Karena ternyata baru jam 05.05 AM (Ggggrrrrrrrr!).

Aneh bin ajaib kupikir, kok bisa-bisanya jam segini sudah begitu terang layaknya pukul 06.30 - 07.00 AM? Tapi karena nasi sudah menjadi bubur dan mata sudah terbuka secara penuh--meski dengan keterpaksaan,-- langkah kaki langsung kuarahkan ke tempat penyimpanan pendapatan warnet (soal uang is my first priority in the morning, hoho).

Ngomong-ngomong saya punya warnet lho, namanya warnet AntiqOne yang berarti warnet anak tingkat satu--nama keren dari pemuda-pemuda yang berada dilingkup wilayah kelurahan Naikoten I (tingkat I), kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.-- Di warnet ini aku pekerjakan 2 orang untuk menjaganya. Pagi sampai sore bernama Yadi dan sore sampai tengah malam bernama Daud. Daud sebenarnya adalah anak asuh dari orang tuaku dan tinggal bersama kami. Setiap hari Daud kutitipi pesan untuk menaruh hasil pendapatan warnet di suatu tempat khusus, dan akan kuhitung keesokan paginya.

Kegiatan rutin ini layaknya software yang telah terinstall dengan baik dan selalu berjalan diwaktu yang telah ditentukan. Setelah prosesi ini selesai barulah aku bersiap-siap pergi ke kantor.

Setelah semua siap, ready to go --dengan motor berbibir merah (plat merah milik pemerintah).-- Tapi begitu tubuh menyentuh matahari, panasnya wow, serasa panas di waktu siang sekitar pukul 10.00 - 11.00.

Memoriku langsung teringat kejadian selama hampir 3 hari ini, cuaca di kota Kupang sedang 'tidak bersahabat.' Itu dikarenakan panasnya sangat menyengat. Memangnya Tawon menyengat? Tapi memang benar, siapapun yang pernah disengat tawon akan sepakat bahwa tiap kali kita disengat, kulit langsung berasa panas dan panasnya menyiksa sekali. Begitu juga dengan panas yang terjadi di kota Kupang, panasnya membuat kulit perih saat terkena cahayanya. Bagaikan disengat tawon.

Sesampai di kantor, rasa penasaran terhadap kondisi cuaca kota Kupang lansung kucari jawabannya. Melalui situs pencari google, jawabannya adalah : Kondisi cuaca Kota Kupang yang sangat panas beberapa hari ini disebabkan karena kitaran matahari berada tepat di titik kulminasi atau posisinya tepat berada di atas Kota Kupang dan melintasi wilayah NTT. Hal ini menyebabkan suhu naik hingga 35 derajat celsius.


Pantas saja kota Kupang terasa begitu panas, panas yang terbilang cukup membara--alay/lebay dikit tak apalah.-- Bayangkan, suhu didih air adalah 100 derajat celcius, dan kota Kupang sedang mengalami suhu udara sebesar 1/4 lebih dari suhu didih air atau mendekati 1/2 dari suhu didih air. Luar biasa.

Informasi selanjutnya yang kudapat, diperkirakan, kondisi panas ini akan berangsur-angsur turun beberapa hari ke depan saat memasuki bulan November.

Dalam benakku, apakah ini efek Global Warming? Mungkin saja. Bumi memang sedang mengalami proses pemanasan yang sangat ekstrim dan itu yang selalu diperdengarkan atau ditayangkan di stasiun-stasiun radio maupun televisi dimanapun di seluruh dunia. Bahkan dari sejarah hidup secara pribadi, tahun-tahun belakangan ini memang kondisi cuaca berubah secara drastis. Sekali hujan, terasa panjang durasi waktunya dan menyebabkan banjir dibanyak tempat--tahun lalu misalkan.-- Begitu masuk musim panas, suhunya selalu meningkat setiap tahun.

Pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan adalah salah satu penyakit manusia saat ini. Dengan seenaknya pohon-pohon ditumbangkan tanpa melakukan reboisasi; penggunaan kendaraan bermotor tidak ramah lingkungan dan semakin meningkat setiap tahunnya; pemakaian air tanah yang juga berlebihan; dan masih banyak lagi penyakit-penyakit manusia kepada lingkungan.

Informasi terakhir yang aku dapat, target penjualan kendaraan bermotor di Indonesia untuk tahun 2011 sebesar 780.000-830.000 unit. Bahkan sampai dengan Mei 2011 total penjualan sudah mencapai angka 225.000 unit. Jumlah yang sangat fantastik karena bila dihitung dalam 5 tahun kedepan jumlah kendaraan di Indonesia akan bertambah sebanyak 3.900.000-4.150.000 unit.

Dari data statistik yang di publish Badan Pusat Statistik Indonesia, jumlah total kendaraan bermotor di indonesia sebanyak 70.714.569 di tahun 2009, mendekati 1/2 dari jumlah penduduk di Indonesia yang berjumlah 200an juta jiwa.

Bila peningkatan jumlah kendaraan bermotor ini terjadi secara terus menerus tanpa memperhatikan dampaknya bagi lingkungan, niscaya Bumi termasuk Indonesia dan kota Kupang bukan sekedar memanas melainkan MEMBARA.

"Pesan Sosial : Sedia payung sebelum hujan, sedia jaket sebelum panas. Gunakan pakaian berwarna cerah jangan gunakan pakaian berwarna gelap. Bila perlu gunakan juga CD berwarna cerah, hohohoho.."


2 comments:

nonatoraja said...

Wow.. Dikupang ju panas ko? Disini ju.. Tp bukan 3 hari, tp hampir 1 minggu fe... Hehe.. But welcome to dunia tulis menulis. :)

ferdinand.anaboeni said...

Dian, panas sekali Kupang. Tapi sekarang sudah dingin sedingin hatiku ini hohoho...

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...